Minggu, 30 Agustus 2015

Kembali pada-Nya

Kembali Pada-nya

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs (39) Az Zumar: 53)

Duhai jiwa-jiwa yang terluka dan terpuruk karena maksiat, kenapa engkau biarkan jiwamu terkapar dalam lumpur-lumpur kemaksiatan itu. Mengapa tak segera engkau bersihkan jiwamu lalu menghadap pada Nya.  Allah, Dialah yang Maha Pengampun, Maha Kasih dan Maha Penyayang, janganlah engkau selalu berpegang pada prinsip “biarlah sudah terlanjur,” atau perinsip “biarlah hidup seperti air yang mengalir, hidup itu untuk dinikmati saja” atau prinsip-prinsip hidup lainnya yang tidak sesuai dengan fitrah penciptaanmu.  karena itu hanya akan menghancurkan dirimu sendiri lebih hancur lagi.

Duhai jiwa, tidakkah engkau ingin merawat luka- lukamu itu agar jiwamu kembali bersih seperti pertama kali ia diciptakan, mengapa tidak engkau segera berwudhu lalu serahkan jiwamu itu pada yang Maha Kasih dan Maha Penyayang, yang rasa Kasih dan Sayang Nya adalah lautan dibandingkan dirimu, kasih engkau hanyalah setetes dari lautan RahmatNya. Dengan kasih yang setetes itu engkau dan manusia lainnya saling mengasihi, seorang ibu merawat dan mengasuh anak-anaknya, binatang – binatang buas menyayangi dan melindungi anak-anaknya. Tidakkah engkau perhatikan dirimu, dari seorang bayi kecil yang tak dapat berbuat apa-apa lalu atas kasih dan sayangNya diberikan ilham kepada ibumu untuk merawatmu hingga besar dan dewasa. Lalu mengapa engkau lari dan berpaling. 

Duhai jiwa yang terluka tidakkah engkau dengar seruanNya kepada mereka – mereka yang terluka dan terpuruk. Dia menantimu di siang hari untuk mengampuni semua dosa – dosamu pada malam hari, begitu juga Dia menunggumu dimalam hari untuk mengampuni dosa – dosamu di siang hari, lalu mengapa engkau masih enggan. Betapa Allah senang dengan dirimu wahai jiwa jika engkau menghampiriNya dengan berjalan sesungguhnya Ia akan menghampirimu dengan Berlari.

Mengapa engkau lari dan berpaling dari Nya padahal Allah akan menghapus segala dosamu, engkau lari dari kenyataan dengan mereguk semua air kesenangan duniawi yang tidak pernah akan menghauskan dahaga jiwamu bahkan membuatmu semakin dahaga lalu menjerumuskanmu dalam keputus asaan hidup. Padahal disisi Allah ada ketenangan jiwa. Jiwamu membutuhkan suatu yang fitrah untuk hidupannya, marilah datangi Dia dengan membasahi lidahmu dengan dzikir yang tak putus jiwamu tak akan lagi kehausan.

Duhai jiwa, lupakanlah masa kelam, tidakkah engkau pernah mendengar kisah-kisah orang-orang yang bertaubat, tidakkah telah sampai kepadamu kisah orang yang telah membunuh 99 orang, tapi ia tak putus asa dari rahmat Allah, ditinggalkannya kota dimana ia senantiasa diliputi kemaksiatan untuk menjadi orang yang baru dinegeri yang lain, belum sampai ditujuan ia telah berpulang namun atas rahmat Allah diampuni ia karena kesungguhannya itu dan dimasukkan kedalam syurgaNya. Telah sampaikah kepadmu kisah seorang penggali kubur yang merasa begitu menyesalnya karena telah menodai mayat seorang wanita , bahkan iapun merasa ditolak oleh Nabi, lalu mengadukan persoalannya kepada Dia, Allah yang Maha Penerima Tubat, diampunilah dosanya dan dia menjadi permisalan bagi orang – orang yang bertubat setelahnya.

Duhai jiwa jangan engkau remehkan setiap amalmu untuk mendekat padaNya, Dia tidak pernah tidur, dan selalu mengurus hamba-hambaNya. Tidak ada amal sekecil apapun yang tidak diketahuiNya, bahkan niat yang terlintas didalam hatimupun Dia mengetahuiNya seperti mengetahui letak semut hitam diatas batu hitam dimalam yang hitam gelap gulita. Bukankah ada seorang pelacur yang diselamatkan hanya karena memberi minum seekor anjing yang kehausan.

Duhai jiwa marilah bersegera, sebelum terlambat sebelum akhirnya engkau diambil dengan paksa, ketika itu pintu taubat telah tertutup, telah datangkah kepadamu berita tentang Firaun yang akhirnya mengakui kesalahannya dan mengakui Allah, Tuhan Musa yang ia tentang selama ini, namun terlambat nyawanya telah lepas. Jadilah ia permisalan untuk orang-orang dan umat setelahnya.    
Tidakkah engkau ingin dipanggil oleh Allah, dengan panggilan “Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Robmu dan masuklah kalian kedalam syurgaNya.”

Wallohu a'lam bisshowab..

0 komentar:

Posting Komentar