Jumat, 07 Agustus 2015

SEBAB MEKARMU HANYA SEKALI (part.7)


IKHTILATH TANPA BATAS

Putriku sayang,...!!
Tak bisa disangkal lagi bahwa saat ini, sulit sekali
menemukan tempat yang bebas dari bercampur baurnya
antara dua jenis manusia yang berbeda. Ikhtilath yang terjadi
di segenap aspek kehidupan telah berlangsung pada tingkatan
yang sangat sulit untuk diubah.
Dari ruang-ruang sekolah,
kampus, perkantoran, pabrik bahkan sampai pada tempat
sarana umum serta transportasi pun tak lepas dari budaya itu.
Kondisi masyarakat yang apatis serta awam terhadap ilmu
agama, ditambah lagi dengan kuatnya pengaruh budaya
western yang tak pernah selesai membawa 'angin budaya'nya
seakan telah menjadi mode baru yang wajib ditiru. Sekaligus
menjadi legitimasi bagi tradisi yang menyesatkan tersebut.

Di satu sisi, tak dipungkiri pula bahwa masih banyak
orang-orang "pintar" di belakang pembuat kebijakan itu yang
memandang bahwa 'kumpul-kumpul' seperti itu merupakan
sarana bagi terwujudnya sebuah hubungan yang bersih antara
kedua jenis yang mana akan mampu menjadi penjernih naluri
antara keduanya. Meski sesungguhnya, sudah sangat jelas
terlihat akibat-akibat dari budaya pergaulan bebas itu. Yang
tentu saja bisa dijadikan pelajaran oleh siapa pun juga yang
mau sadar dan mengerti tentang bahaya ikhtilath.
Banyak sudah hasil penelitian, baik di dalam maupun di
luar negeri yang memaparkan betapa tragis dan
mengerikannya kondisi masyarakat yang diakibatkan oleh
pergaulan bebas. Institusi-institusi pendidikan, perkantoran
atau-pun yang lainnya telah menjadi ladang yang sangat subur
bagi terus tumbuh dan berkembangnya paham yang sangat
berbahaya ini. Karena pada kenyataannya, ikhtilath atau
percampuran bebas antara dua jenis ini merupakan unsur
paling menentukan untuk terjadinya masalah-masalah
seksualitas, penderitaan psikologis, serta rangsangan naluri.
Dan di sisi lain, hal-hal semacam itu sama sekali belum dan
tidak akan pernah terbukti mampu menjernihkan naluri
seperti apologi dari beberapa orang "pintar" tadi.
Kemudian muncullah akibat-akibat lanjutan dari
kondisi yang mengenaskan itu, di tengah-tengah masyarakat
yang bingung. Maraknya realitas kehamilan di luar nikah,
aborsi, pemerkosaan, bahkan sampai dengan kasus-kasus
bunuh diri serta pembunuhan yang tidak jarang
dilatarbelakangi oleh kondisi pergaulan yang sangat bebas itu.
Tatanan masyarakat yang porak poranda, etika moral yang
tercabik-cabik serta rasa malu yang sudah terangkat benarbenar
telah memunculkan kekhawatiran yang dalam akan
masa depan sebuah kehidupan.
Padahal, andai saja kaum Muslimin benar-benar setia
dan istiqamah dalam memegang teguh konsep Islam secara
benar dan kaffah, maka sudah barang tentu pengaruh-pengaruh
ideologi itu tidak akan masuk apalagi sampai
merusak ke dalam jiwa, akal dan pikiran mereka.
Di sisi lain, kaum Muslimin semestinya juga harus kukuh dalam
menghadapi segala tipu daya kaum non Muslim yang memang
tak akan pernah berhenti sebelum tercapai tujuannya. Bahkan
Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri telah memberikan
jaminanNya atas kemenangan agamaNya dari tipu daya
mereka, dengan syarat bahwa kaum Muslimin harus tetap
istiqamah dalam menjujung tinggi sikap sabar dan taqwa.

Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا یَضُرُّكُمْ كَیْدُھُمْ شَیْئًا
"Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka
sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu."
(Ali Imran:120)

0 komentar:

Posting Komentar