Jumat, 07 Agustus 2015

SEBAB MEKARMU HANYA SEKALI (part.11)


SABAR DAN ISTIQOMAH

Akhirnya, puncak dari segala upaya dan ikhtiar adalah
terus bersabar dan berusaha istiqamah. Aku sangat paham
bahwa saat ini di sekelilingmu telah mengepung segala
kemaksiatan yang seringkali tak mampu kau hindari.

Bangku-bangku sekolah dan kampus, fasilitas umum dan sarana
transportasi, bahkan sampai di sudut-sudut ruang perkantoran
serta pabrik, telah dipenuhi oleh budaya percampuran bebas
yang telah berlangsung semenjak lama. Praktek ikhtilath di
tengah-tengah masyarakat memang telah menjadi sebuah
kebiasaan yang dipandang wajar.
Jelas, akan selalu ada saat-saat di mana kau merasa
sedih dan sendiri. Tapi kau pun tahu, bahkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, seorang manusia maksum yang
doanya selalu diterima pun pernah mengalaminya. Sebab,
ujian dan cobaan akan selalu membuatmu lebih matang dan
dewasa dalam menjalani kehidupan. Jadi, tetaplah kau
bersabar dengannya. Selanjutnya, jangan pernah berhenti
untuk selalu meminta pertolongan dan jalan keluar yang
terbaik, agar bisa segera keluar dari segala permasalahanmu.
Bukankah Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri yang
menyatakan bahwa:

اسْتَعِینُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّھَ مَعَ الصَّابِرِینَ
"Mintalah pertolongan kepada Allah dengan kesabaran dan
shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
sabar."
(Al-Baqarah:153)

Putriku terkasih!
Sesungguhnya takkan dikirimkan oleh Allah
Subhaanahu wa ta'ala sebuah beban yang tak mampu
ditanggung oleh hambaNya. Sebab memang hanya Dia jua
yang paling mengetahui kondisi serta kekuatan dari setiap
makhlukNya. Tentu saja bahwa setiap amal yang mengarah
pada kebajikan akan selalu menemui ujian. Jadi, ketika sebuah
ujian berat serta musibah tiba-tiba datang di tengah upayamu
untuk berbuat baik, maka cukup maknailah semua itu bahwa
Allah Subhaanahu wa ta'ala ternyata masih
memperhatikanmu. Jangan pernah lagi merasa bahwa kau
sendirian. Karena ujian seperti itu juga dialami oleh orangorang
yang telah memiliki kualitas iman yang sangat tinggi
sekalipun. Dan semakin tinggi pohon, maka semakin kencang
pula angin yang akan menghembusnya.

Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ یُتْرَكُوا أَنْ یَقُولُوا آَمَنَّا وَھُمْ لَا یُفْتَنُونَ
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji
lagi?"
(Al-Ankabut:2)

Akan banyak rintangan serta ucapan dan pandangan
sinis dari masyarakat atas setiap tindakan kita untuk menuju
kebaikan. Seorang Muslimah yang harus rela meninggalkan
sekolah, pekerjaan, atau bahkan keluarganya sendiri hanya
karena keinginan untuk berbusana secara kaffah adalah
contoh nyata dari ujian yang sering kita dengar di keseharian.
Maka, ketika ujian yang datang silih berganti itu terus bergulir
seperti tak-kan pernah berhenti dan semakin terasa
memerihkan, janganlah pernah kau merasa putus asa dari
rahmat Allah Subhaanahu wa ta'ala.

Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
وَلَا تَیْئَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّھِ إِنَّھُ لَا یَیْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّھِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir."
(Yusuf : 87)

0 komentar:

Posting Komentar