Kamis, 06 Agustus 2015

SEBAB MEKARMU HANYA SEKALI (part.5)


MEDIA AMORAL

Ketahuilah Putriku,...!!
Kau sedang hidup pada sebuah zaman di mana waktu
dan tempat yang seolah telah menjadi sebuah dimensi yang
serba mudah diakses. Tak ada yang tak diketahui oleh siapa
pun tentang sesuatu yang sedang terjadi di belahan bumi lain
pada saat bersamaan.
Berbagai macam kecanggihan teknologi
telah memungkinkan siapa pun untuk menyampaikan apa
yang diinginkannya pada orang lain. Termasuk fasilitas
informasi serta telekomunikasi yang telah berkembang
dengan sedemikian cepatnya. Maka telepon genggam, televisi,
radio, sampai dengan internet telah menjadi sarana yang
umum di dalam menyebarkan informasi sekaligus propaganda.
Arus informasi yang berasal dari segala macam sumber dan
kepentingan akan sangat mudah membentuk kepribadian
serta pola pikirmu bila kau tak memiliki benteng yang kuat.
Belum lagi dengan fenomena kemunculan media-media cetak
tak bermoral yang semakin hari semakin mudah ditemukan di
jalanan. Majalah, surat kabar, tabloid, sampai dengan komik
dan novel yang berjejer manis cuma berisikan cerita-cerita
hasutan bagi jiwa serta impian semu. Dan itu bisa sangat
mudah untuk kau dapatkan di setiap tempat. Akhirnya,
kenyataan itu hanya semakin menambah runyamnya wajah
duniamu saat ini.
Kau pun juga harus mengerti bahwa masyarakat yang
ada di sekitarmu adalah sekumpulan orang-orang yang ‘sakit’.
Masyarakat yang tampak baik-baik saja itu sebenarnya adalah
sebuah bangunan rapuh yang bisa dihempaskan dengan
mudah kapan saja, bahkan oleh tiupan angin yang lembut
sekalipun.

Ketika tayangan-tayangan televisi serta film-film barat
yang sekuler telah menjadi tontonan wajib sekaligus "trade
mark" bagi identitas generasi masa kini. Dan tokoh panutan
para remaja adalah para bintang film, artis, serta olah ragawan
yang nota bene merupakan orang-orang yang mungkin belum
pernah bisa merasakan makna hidup yang sejati. Maka
perlahan namun pasti, sebuah peradaban telah bergeser.
Nilai-nilai kehidupan, etika religius serta pola pikir yang sehat
sedang terancam keberadaannya untuk kemudian digantikan
oleh sebuah tatanan serta nilai-nilai baru yang –ironis-nyamerupakan
"produk gagal" di negara asalnya. Ya, pahampaham
sekulerisme, hedonisme, nihilisme, materialisme serta
free sex sesungguhnya merupakan produk sampah dari
sebuah peradaban yang me-ngaku "modern".
Besarnya angka kriminalitas, semakin tingginya tingkat
depresi serta keresahan yang tak tersembuhkan di kalangan
masyarakat barat adalah bukti-bukti nyata sekaligus efek
langsung dari penerapan semua paham-paham tersebut. Dan
ketika menyadari bahwa tatanan itu telah gagal, maka mereka
justru berlomba-lomba untuk mencari "pasar" baru bagi ideide
sampah tersebut agar laju roda perekonomian serta
rencana besar yang sedang mereka susun tetap bisa berjalan
sesuai rencana. Maka, itulah yang sedang kita lihat di
sekeliling kita hari ini. Wajah Barat yang ditiru habis-habisan
oleh sebagian besar anak muda. Citra "maju" dan "modern"
sepertinya cukup ampuh untuk menarik para remaja itu.
Parahnya, melalui media yang semakin beragam dan
canggih, segala macam kegagalan itu bisa tersaji secara apik,
indah dan sangat menggiurkan bagi pemirsanya. Tentu saja,
semuanya itu memang telah direncanakan secara matang oleh
musuh-musuh Allah Subhaanahu wa ta'ala dalam upaya
abadinya merongrong umat Islam dari dalam. Mengenai hal ini,

Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sendiri
telah mengingatkan kita:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ
تَبِعْتُمُوْھُمْ قُلْنَا یَا رَسُوْلُ اللهِ اَلْیَھُوْدُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ؟!
"Sungguh kalian akan mengikuti tradisi dan budaya umat
sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi
sehasta hingga jikalau mereka masuk ke dalam liang dhab
(sejenis biawak), maka kalian akan mengikutinya!! Kami
bertanya, " Wahai Rasulullah! Apakah mereka itu Yahudi dan
Nasrani?" Beliau bersabda, "Siapa lagi?!" (HR. al-Bukhari, no.
22/298)

Putriku tercinta,...!!
Jangan kau sia-siakan waktu-waktu senggangmu
dengan nongkrong di depan TV atau melakukan perbuatan
yang tidak mendatangkan keuntungan duniawi dan akhirat.
Gunakanlah waktumu untuk belajar, memperdalam ilmu
agamamu, membaca, menulis ataupun kegiatan yang
bermanfaat lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar